SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan
Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Pada
Ibu Hamil
Sasaran : Ibu Hamil dan Pasangan Usia Subur di Desa Purworejo
Target : Ibu Hamil di Desa Purworejo
Hari/ Tanggal : Rabu,
22 Oktober 2014
Waktu : 35 Menit
Tempat : Balai Desa
Penyuluh : Mahasiswa Tahap Pra Profesi AKBID Farama
Mulya Jakarta
I.
LATAR
BELAKANG
Pada saat ini Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi. Gambaran penurunan survei
demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun 1994,1997, sampai 2000
adalah 390/100.000 kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup, dan
307/100.000 kelahiran hidup.
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia
ada dua yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak
langsung terbagi dalam tiga T yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke
tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan. Untuk
penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara lain
adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai
penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi
dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang
memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis.
Demikian juga dengan ibu – ibu yang termasuk dalam lima terlalu yakni terlalu
muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta terlalu dekat
jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian. (Prawirohardjo, 2006).
Untuk itu Pemerintah tengah mengupayakan program
pelatihan para bidan dan ibu-ibu hamil. Jika bidan kompeten dalam bidangnya,
sedikitnya 50% perdarahan akibat melahirkan bisa dicegah. Pelatihan itu juga
dengan adanya asuhan persalinan normal (APN) bagi para bidan. Demikian juga
dengan pelatihan bagi penanganan ibu pasca keguguran.(JNPK-KR,
2008).
Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah
memberikan pelayanan asuhan manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan
kebidanan yang bermutu tinggi sesuai dengan standar dalam pelayanan kebidanan
yaitu 7 langkah varney. Upaya
Mahasiswa untuk menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi adalah dengan
meningkatkan keterampilan dalam segi teori dan praktek kebidanan.
II.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
Mahasiswa dapat menerapkan pola pikir secara alamiah
kedalam bentuk Asuhan Kebidanan pada ibu hamil berbentuk SOAP pada ibu hamil
normal.
III.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
1. Mahasiswa
dapat mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan pasien
secara keseluruhan .
2. Mahasiswa
dapat mengintrerpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa masalah
3. Mahasiswa
dapat mengidentifikasi diagnosa masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya .
4. Mahasiswa
mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera melakukan tindakan atau
konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien .
5. Mahasiswa
dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
berdasarkan keputusan pada langkah-langkah sebelumnya .
6. Mahasiswa
mampu melakukan penatalaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman .
7. Mahasiswa
mampu mengevaluasikan keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.
8.
STRATEGI
PELAKSANAAN
1. Metode : Ceramah
dan Diskusi
2. Media : Leaflet
3. Garis
besar materi (Pernjelasan terlampir)
a. Pengertian
Kehamilan
b. Pengertian
tanda Bahaya pada Kehamilan
c. Menjelaskan
Tanda-tanda Bahaya pada Kehamilan
d. Menjelaskan
Tanda Bahaya Pada Trimester I
e. Menjelaskan
Tanda Bahaya Pada Trimester II
f.
Menjelaskan Tanda Bahaya Pada Trimester
III
g.
Menjelaskan Asuhan kebidanan pada
Trimester II
9.
PROSES
PELAKSANAAN
No
|
Kegiatan
|
Penyuluhan
|
Peserta
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluan
|
1.
Salam
pembuka
2.
Menyampaikan
tujuan penyuluhan
3.
apersepsi
|
1.
menjawab
salam
2.
menyimak
3.
mendengarkan,
menjawab pertanyaan
|
5 menit
|
2
|
Kerja
|
1.
Penyampaikan
garis besar materi tanda bahaya pada kehamilan
2.
Memberi
kesempatan peserta untuk bertanya
3.
Menjawab
pertanyaan
4.
evaluasi
|
1.
mendengarkan
dengan penuh perhatian
2.
menanyakan
hal-hal yang belum jelas
3.
memperhatikan
jawaban dari penceramah
4.
menjawab
pertanyaan
|
25 menit
|
3
|
Penutup
|
1.
menyimpulkan
2.
salam
penutup
|
1.
mendengarkan
2.
menjawab
salam
|
5 menit
|
10.
SETTING
TEMPAT
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan
penceramah, membentuk huruf U
11.
PENGORGANISASIAN
a. Pembawa
acara : Kholifah
b. Pemateri : Ota Andriyani
Florina Editha
c. Moderator : Ester Riana
d. Notulen : Jayanti
e. Fasilitator : Ani Yulianti
f. Observer : Anne
12.
EVALUASI
Prosedur : Evaluasi dilakukan setelah akhir penyuluhan
Waktu : 10 Menit
Bentuk soal : Lisan
Jumlah soal : 4
Jenis soal : Lisan
Butir soal
1. Jelaskan
apa yang dimaksut tanda bahaya dalam kehamilan ?
2. Jelaskan
apa saja tanda bahaya pada trimester I ?
3. Jelaskan
apa saja tanda bahaya pada trimester II ?
4. Jelaskan
apa saja tanda bahaya pada trimester III ?
Kriteria
Evaluasi
1. Ibu
hamil mampu menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan
2. Ibu
hamil mengerti tentang tanda habaya pada Trimester I dan cara menanganinya
3. Ibu
hamil mengerti tentang tanda habaya pada Trimester II dan cara menanganinya
4. Ibu
hamil mengerti tentang tanda habaya pada Trimester III dan cara menanganinya
13.
REFERENSI
-
Dr. Lyndon Saputra, Asuhan Kehamilan
Fisiologis dan Patologis, Tangerang : Bina Rupa Aksara
-
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
-
Prawiharjo, Sarwono. 1998. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Fak
UI. Jakarta
-
Saefudin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP
-
Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP
-
Varney, H. 1997. Varney Midwifery, Third edition, Jones, New York
Kunci
Jawaban
1. Tanda
bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau
risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan Tanda-tanda
bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil
yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada
Ibu atau janin yang dikandungnya.
2. Tanda
bahaya pada Trimester I adalah sakit kepala yang hebat, pandangan kabur, bengkak pada muka dan tangan, nyeri perut
bagian bawah, perdarahan pervagian (jalan lahir).
3. Tanda
bahaya pada trimester II adalah sakit kepala yang hebat, pandangan kabur,
bengkak pada muka dan tangan, nyeri ulu hati, pergerakan janin berkurang, perdarahan pervagina.
4. Tanda
bahaya pada trimester III adalah sakit kepala yang hebat, pandangan kabur,
bengkak pada wajah dan ekstremitas, nyeri ulu hati, pergerakan janin berkurang,
perdarahan pervagina, keluar air-air dari jalan lahir.
Lampiran : Materi
TANDA-TANDA
BAHAYA PADA KEHAMILAN
A.
PENGERTIAN
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan
yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik
bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun
sesudah persalinan (Tiran, 2007). Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah
tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda
telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang
dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan
menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang
menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
B. Tanda-Tanda Bahaya
Pada Kehamilan
C Pada Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1- 3 bulan
atau kehamilan berusia 0 - 12 minggu ,salah satu asuhan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian
dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
1.
Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala sering dirasakan pada awal
kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat
hormon kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah,
pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan lebih
sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain kondisi ini
dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
2. Bengkak pada muka dan
tangan
Oedema ialah penimbunan
cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan
berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang
ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti
untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan
mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema
yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
Penanganan Umum
a.
Hampir dari separuh
ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul
pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat dengan meninggikan
kaki.
b.
Bengkak bisa
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak
hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
c.
Hal ini dapat
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsi.
3. Nyeri perut yang
hebat
-
Nyeri perut yang
tidak berhubungan dengan persalinan adalah tidak normal.
-
Pada kehamilan
lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah
beristirahat, disertai dengan tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu
makin lama semakin memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan
beratnya syok, maka kita harus waspada akan kemungkinan terjadinya solusio
plasenta.
C Tanda-tanda bahaya
kehamilan pada trimester II
Trimester II adalah usia
kehamilan 4-6 bulan atau kehamilan berusia 13-28 minggu. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi :
1.
Bengkak
Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan
cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan
berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang
ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti
untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan
mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema
yang muncul mendadak dan cenderung meluas
a.
Penanganan Umum
-
Istirahat cukup
-
Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi
makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat serta lemak
-
Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan
dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu
dan bayi.
2.
Gerakkan janin tidak terasa
-
Kesejahteraan janin
dapat diketahui dari keaktifan gerakkannya.
-
Minimal adalah 10
kali dalam 24 jam
-
Jika kurang dari itu,
maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin
sampai kematian janin.
3.
Perdarahan pervaginam (perdarahan lewat jalan lahir)
Perdarahan yang terjadi
pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.Perdarahan pervaginam dalam kehamilan
adalah cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan
yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya.
4. Bengkak pada muka dan
tangan
Oedema ialah penimbunan
cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan
berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema pretibial yang
ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti
untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan
mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema
yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
C Tanda Bahaya Trimester III
Trimester III adalah usia
kehamilan 7-9 bulan atau kehamilan berusia 29-42 minggu. Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester II meliputi:
1. Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur
atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit
kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan
resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan
kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan
penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah
visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan
visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat
bintik-bintik (spot), berkunang-kunang
a. Penanganan
Umum
-
Jika tidak sadar atau kejang. Segera
dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan
gawat darurat.
-
Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan
umum termasuk tanda tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien atau keluarganya.
2.
Gerakkan janin tidak terasa
4.
Kesejahteraan janin dapat
diketahui dari keaktifan gerakkannya.
5.
Minimal adalah 10
kali dalam 24 jam
6.
Jika kurang dari itu,
maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin
sampai kematian janin.
3. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air
dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika
terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat
terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
a. Penanganan
Umum
-
Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan
USG
-
Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan
speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan
membedakan dengan urin.
-
Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan
(setelah 22 minggu), jangan lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.
-
Mengobservasi tidak ada infeksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar