Kamis, 19 Juni 2014

MAKALAH GIZI ANAK USIA SEKOLAH


 

TUGAS MATA KULIYAH GIZI DALAM  KESPRO
GIZI ANAK SEKOLAH

 










Dosen Pengajar : Dwi Widyastuti, S.SiT
Semester : 2B

DISUSUN OLEH :
Dwi Yulianti
Elviana Nurusyifa Az-zuhri
Ester Erliana
Fauziyyah Hanifah
Florina Edhitha
Ota Andriyani
Sepsi Lisdayanti


AKADEMI KEBIDANAN FARAMA  MULYA JAKARTA
TAHUN AJARAN 2014
Jl. Raya Hankam No.9 Jatiwarna Pondok Melati-Bekasi 17415
Telp : (021) 84996291  Fax : 84996291

 



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan  karunia-Nya kepada kami, sehingga  kami masih diberi kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah  ini dengan sebaik mungkin. Makalah ini merupakan salah satu bagian tugas yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Kespro.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :
·      Dwi Widyastuti, S.SiT  yang telah memberikan tugas dan membimbing kami
·      Orang tua yang telah mendukung baik materil maupun nonmateril
·      Teman-teman satu kelompok yang telah memberikan saranya

Atas peran dan dukungan dari pihak-pihak tersebut, sehingga makalah kami yang berjudul “Gizi Pada Anak Sekolah” dapat terselesaikan dengan sebaik mungkin. Selain untuk memenuhi tugas, kami juga berharap makalah ini dapat dijadikan referensi dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.



Jakarta, 29 April 2014

Penulis




DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................      i
DAFTAR ISI.....................................................................................................     ii
BAB I (Pendahuluan)
-          Latar Belakang........................................................................................      1
-          Rumusan Masalah...................................................................................      2
-          Tujuan.....................................................................................................      2

BAB II (Tinjauan Teori)
-          Pengertian Gizi........................................................................................      3
-          Prinsip Gizi untuk Anak Usia Sekolah....................................................      4
-          Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Seimbang................................      4
-          Kebutuhan Gizi Seimbang......................................................................      6
-          Pengaruh Gizi Terhadap Kesehatan........................................................      7
-          Masalah yang Sering Muncul pada Usia
Anak Sekolah dan Remaja......................................................................      8
-          Contoh Menu Gizi Seimbang pada Anak Sekolah.................................      10
-          Anjuran-Anjuran Jumlah Porsi Makan....................................................      19

BAB III (Penutup)
-          Kesimpulan.............................................................................................      21
-          Saran.......................................................................................................      21

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................      iii







BAB I
(PENHDAHULUAN)
                                        
A.      Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan ,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.

Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu,setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak dalam masa sekolah,makanan merupakan sumber untuk membuat anak cerdas. Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak.

Anak yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
 










Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.


B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Apa pengertian gizi dan usia anak sekolah?
2.    Apa fungsi gizi untuk anak usia sekolah?
3.    Apa asupan makanan yang baik untuk anak usia sekolah?
4.    Apa Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah?
5.    Apa saja Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah?
6.    Apa Saja Gizi Seimbang Untuk Anak Usia Sekolah

C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:
1.    Mengetahui apa pengertian gizi dan usia anak sekolah.
2.    Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.
3.    Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.
4.    Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.
5.    Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.
6.    Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.
7.  Mengetahui Menu Gizi Seimbang pada Anak Usia Sekolah


BAB II
(PEMBAHASAN)


A.      Pengertian Gizi
Pengertian Gizi dan Zat Gizi, Kata gizi adalah berasal dari dialek bahasa Mesir yang berarti "makanan". Gizi merupakan terjemahan dari kata "nutrition" yang dapat diterjemahkan menjadi "nutrisi". Gizi dapat diartikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan. Namun, sebenarnya gizi meliputi pengertian yang luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbakan agar tubuh tetap sehat. Disiplin ilmu yang khusus mempelajari tentang gizi disebut Ilmu Gizi. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan dan penggunaanya dalam tubuh, meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan, pengangkutan (transpor), metabolisme, interaksi, penyimpanan, dan pengeluaran, semuanya termasuk proses zat gizi dalam tubuh.

Zat gizi atau nutrient adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, proteinlemak, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Zat gizi dapat dibagi menjadi zat gizi organik dan zat gizi anorganik. Zat gizi organik terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari mineral dan air. Selain itu, zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya, berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan jumlahnya.
Zat gizi berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu:
-          Nabati: Sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
-          Hewani: Sumber zat gizi yang berasal dari hewan.

Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
-          Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
-          Pembangun dan penjaga tubuh: Zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun dan penjaga tumbuh adalah protein, lemak, mineral, dan vitamin.
-          Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral, vitamin, dan air.

B.       Prinsip Gizi Untuk Usia Anak Sekolah
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) untuk Anak Sekolah dan Remaja :
1.      Mengkonsumsi aneka ragam makanan
2.      Mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3.      Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
4.      Membatasi konsumsi lemak dan minyak (1/4 kecukupan energi)
5.      Menggunakan garam beryodium
6.      Mengkonsumsi makanan sumber zat besi
7.      Membiasakan makan pagi
8.      Minum air bersih yang aman dan dalam jumlah yang cukup
9.      Melakukan aktivitas fisik secara teratur
10.  Mengkonsumsi makanan yang aman
11.  Membaca label pada makanan yang dikemas



C.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Seimbang
Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat diperhatikan, berikut point-poinya :
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah
1.         Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.

Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.

2.         Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.

3.         Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.

4.         Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
D.      Kebutuhan Gizi Seimbang
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1.      Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.

2.      Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.

3.      Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.
 









Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.

AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk  individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.

selain karbohidratlemak, dan proteinvitamin juga diperlukan untuk asupan gizi yang optimal. Semua komponen tersebut sangat penting perannya dalam pembentukan otot, tulang, sel-sel, dan mekanime kerja otak. Selain itu, orangtua disarankan untuk selalu membiasakan anak untuk minum susu. Kandungan makro dan mikronutrien yang terkandung di dalam susu membantu pemenuhan kebutuhan dan asupan gizi anak. Di dalam susu, terkandung kalsium dan protein yang penting untuk proses pembentukan tulang dan otot, serta pertumbuhan otak untuk meningkatkan fungsi kecerdasan otak.

E.       Pengaruh Status Gizi Anak Sekolah Terhadap Kesehatan
Defisiensi gizi sering dihubungkan dengan infeksi. Infeksi bisa berhubungan dengan gangguan guzu mealui beberapa cara yaitu mempengaruhi nafsu makan, dapat juga menyebabkan kehilangan bahan makanan karena diare/muntah-muntah atau mempengaruhi metabolisme makanan dan banyak cara lain lagi.

Secara umum, defisiensi gizi sering merupakan awal dari gangguan sistem kekebalan tubuh. Gizi kurang dan infeksi, kedua-duanya dapat bermula dari kemiskinan dan lingkungan yang tidak sehat dengan sanitasi buruk. Selain itu juga diketahui bahwa infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal dengan menghabiskan sumber-sumber energi.

Gangguan gizi dan infeksi dapat saling berhubungan sehingga memberikan prognosis yang lebih buruk. Infeksi memperburuk taraf gizi dan sebaliknya, gangguan gizi memperburuk kemampun anak untuk mengatasi penyakit infeksi. Kuman-kuman yang kurang berbahaya bagi anak-anak dengan gizi baik, bisa menyebabkan kematian pada anak-anak gizi buruk.
 












Masalah yang Sering Muncul pada Usia Anak Sekolah

Anak-anak dikategorikan sebagai usia 6-12 tahun, dengan karakteristik pertumbuhan yang relatif dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Usia anak-anak dimana suka mencoba mempelajari keterampilan fisik dan menghabiskan banyak waktu untuk bermain. Dan waktu lebih banyak dihabiskan di sekolah sehingga anak-anak cenderung mulai menyesuaikan dengan jadwal rutin.

Masalah Gizi pada Anak-Anak
1.        Kurang Gizi
merupakan permasalahan yang terjadi karena kurangnya menkonsumsi makanan yang mengandung energi, protein yang bermutu tinggi (seperti ikan, telur, daging) serta mineral terutama kalsium yang mudah diserap oleh tubuh. Selain itu gizi kurang dapat pula disebabkan oleh cacingan yang diderita 50% anak-anak. Status gizi seseorang dapat dilihat dari tinggi badan, berat badan, data biokimia, dan lainya. Gangguan pertumbuhan pada usia anak-anak ini terjadi akibat berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan gizi kurang pada usia balita. Kekurangan gizi secara umum ( makanan kurang dalam kualitas dan kuantitas ) menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak, serta perilaku.

Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan,  maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Untuk itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi banyak makanan yang banyak mengandung karbohidrat, protein lemak, fitamin mineral dan lain sebagainya. Karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.

Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.

Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa menjaga dan memantau berat badan. Pahami dan Praktikkan pola hidup sehat dengan prinsip Gizi Seimbang untuk menjaga keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi kesehatan kita.

2.        Kegemukan atau gizi lebih
adalah kondisi dimana konsumsi makanan yang mengandung energi, protein dan lemak yang melebihi kebutuhan. Gizi lebih menyebabkan obesitas yang merupakan kelebihan energi yang disimpan di dalam jaringan berupa lemak. Kegemukan merupakan salah satu risiko dalam terjadi berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati, dn kantung empedu.

Mengatasi persoalan kurang dan kelebihan gizi ini bisa dilakukan dengan memahami dan mempraktekkan pola makan bergizi seimbang. Caranya, konsumsi makanan bergizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik dan kondisi biologis. 

Memperhatikan variasi makanan juga penting, selain menerapkan gaya hidup sehat seperti olahraga rutin, mengontrol berat badan, dan menjaga kebersihan diri. "Berbeda dari prinsip empat sehat lima semprna, yang hanya memperhatikan prinsip variasi makanan, tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan usia, jenis kelamin, aktivitas fisik dan kondisi biologis." 


3.        Anemia gizi besi, anak yang mengalami anemia menunjukkan gejala antara lain pucat, lemah, lelah, menurunnya kemampuan konsentrasi belajar. Serta menurunnya antibody sehingga mudah terserang infeksi atau penyakit. Penyebab anemia ini adalah makanan yang dimakan kurang mengandung zat besi. Akibat kekurangan sejumlah zat gizi itu, sekitar 10 persen-15 persen anak usia sekolah menderita anemia.  

Untuk mencegah anemia dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan sumber zat besi, baik dari sumber hewani maupun nabati. Sumber hewani contohnya daging, hati, ikan dan unggas. Sedangkan sumber nabati dapat diperoleh dari sayuran hijau. Di samping itu, anemia juga bisa dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat besi, olahraga, tidur yang cukup, dan mengurangi konsumsi makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti kopi dan teh.

Setelah mengonsumi daging atau sayuran hijau yang banyak mengandung zat besi, jangan langsung minum kopi atau teh karena akan membuat zat besi yang terdapat dalam makanan tersebut tidak terserap oleh tubuh. 


4.        Kurang vitamin A, hal ini menyebabkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi. Kurang vitamin A atau yang sering disebut KVA sering menyebabkan kematian pada anak-anak. Penyebab KVA di Indonesia kebanyakan adalah kemiskinan dan kurangnya penegtahuan tentang gizi.
-            Peningkatan konsumsi vitamin A
1.      Buah naga
Buah unik yang satu ini adalah salah satu buah yang kaya akan vitamin A dan sarat beta karoten yang sangat baik untuk memelihara daya lihat mata.
2.      Buah apel
Pasti Anda tak asing dengan buah ini, banyak sekali makanan olahan dari buah apel dengan tujuan utama berinovasi dan pastinya membuat peminat lebih menikmati buah ini meski telah dirubah menjadi berbagai olahan.
3.      Buah Anggur
Buah manis dengan banyak varian warna ini juga mengandung vitamin A melimpah yang dibutuhkan oleh mata agar terhindari dari penyakit katarak dan degenerasi makula.
4.      Wortel
Sudah Pasti. Orang yang awam dengan kesehatan pun tahu kalau wortel mengantongi segudang manfaat untuk mata. Selain menjaga mata tetap sehat ternyata wortel juga bisa membuat warna mata menjadi lebih jernih, jadi tak heran jika kelinci memiliki warna mata yang mempesona.

5.      Buah mangga
Mangga yang sudah matang biasanya berwarna orange mencolok, buah mangga yang sudah seperti ini memiliki kandungan vitamin A cukup banyak. Beda dengan yang masih muda berwana kuning kehijauan yang rasanya asam dan biasanya dikonsumsi ibu-ibu dengan menjadikannya rujak.
6.      Sayur bayam
Jenis sayuran hijau memiliki kandungan vitamin A dan beta karoten yang mencukupi kebutuhan mata agar tetap sehat. Selain nutrisi tersebut, sayur bayam juga menutrisi mata dengan bantuan lutein dan zeaxathin.
7.      Paprika
Tubuh akan memperoleh vitamin A sekitar 60% dari satu sendok makan paprika. Selain itu, vitamin A juga merupakan sumber vitamin C, kalium, dan kalsium.
8.      Kemangi kering
Kemangi bisa digunakan untuk menghilangkan bau badan, namun bukan kandungan vitamin A yang membantunya karena nutrisi ini sudah diambil oleh mata untuk memelihara kesehatannya sendiri.

-            Suplementasi periodic : Suplementasi periodic berguna karena sejumlah besar vitamin A dapat disimpan dalam hati untuk penggunaan di masa yang akan datang. Vitamin A ini dapat diberikan sebagai kapsul atau dalam bentuk larutan pekat. Kecuali untuk anak-anak yang menderita xerophtalmia aktif, defisiensi energi dan protein (kwashiorkor) atau beberapa penyakit pencetus yang berat, penting untuk memastikan bahwa dosis tersebut tidak diulang lebih sering daripada dosis yang aman.

-            Fortifikasi makanan : Fortifikasi atau penambahan zat gizi terpilih pada unsur pokok makanan yang umum merupakan suatu cara perlindungan status gizi yang dapat diterima dan berhasil pada Negara dengan sistem distribusi makanan yang tepat.Cara ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan konsumsi vitamin A pada wanita hamil dan menyusui tanpa resiko teratogenik.

5.        Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
gejala kekurangan yodium adalah malas dan lamban. Pada usia anak-anak dapat menimbulkan kecerdasan (IQ) yang lebih rendah. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung yodium menyebabkan penyakit gondok.

Penanggulangan masalah kekurangan iodium umumnya memang dilakukan dengan iodinisasi garam, yaitu menambahkan kalium iodat, menjadi garam beriodium. Namun penggunaan garam beriodium itu kurang berhasil dan kurang efektif bagi bayi untuk meniadakan gondokan, kekerdilan dan keterbelakangan mental. Iklim yang panas serta lembab dan cara masak (berbumbu, asam dan panas) yang lazim di Indonesia dapat menyebabkan penguapan iodium. Ini tentu saja mengurangi atau bahkan menghilangkan kandungan iodium dalam garam. Demikian pula halnya pada proses pembuatan briket garam dengan pembakaran.

Sementara injeksi atau implantasi minyak beriodium (lipiodol) masih sulit
dilakukan. Meski efektif cara ini menakutkan dan kurang disukai orang, dan
juga diperlukan petugas terlatih untuk pelaksanaannya. Telah menjadi
kesepakatan dunia dalam KTT untuk Anak di New York tahun 1990,
penanggulangan gangguan akibat kekurangan iodium di seluruh dunia harus
teratasi tahun 2000. Dengan demikian selain garam beriodium, pemasyarakatan
pemanfaatan hasil laut (ikan, udang, cumi, dan rumput laut) sebagai pangan
unggulan perlu lebih digalakkan. 

Kiat baru
Hasil penelitian Gurevich (1962) menunjukkan bahwa konsentrasi iodium dalam
tanaman dapat ditingkatkan 10 sampai 100 kali atau lebih pada pemupukan
dengan rumput laut dan limbah industri ikan. Hasil produksi ternak pun,
seperti daging, susu dan telur, dapat sangat diperkaya iodium dengan
memberi hewan ternak itu ransum yang ditambahi iodium atau rumput laut.
Berdasarkan hal itu, Universitas Udayana bekerja sama dengan beberapa
universitas di Eropa di bawah koordinasi Prof Dr WA Rambeck dari
Universitas Munich, kini sedang meneliti kiat lain, yaitu meningkatkan
kandungan iodium dalam rantai pangan melalui pangan asal hewan atau asal
tanaman (daging, telur, beras dan sayuran) dengan menggunakan rumput laut
sebagai pakan hewan atau pupuk tanaman.

Dalam upaya menanggulangi kekurangan iodium ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan. Garam beriodium sebaiknya digunakan sebagai
garam meja, bukan sebagai garam dapur. Cara masak bisa saja diubah tanpa
garam. Garam baru dibubuhkan saat makan. Sebaiknya garam beriodium juga
tidak dibentuk menjadi briket, karena prosesnya memerlukan pembakaran.
Masyarakat perlu terus-menerus dianjurkan makan hasil laut. Rumput laut
bagus bagi perkembangan otak, sehingga ibu hamil atau menyusui sebaiknya
makan agar-agar sebanyaknya. Kiat lain adalah memasukkan iodium melalui
rantai-rantai pangan yang berasal dari hewan dan tanaman.

6.        Karies Gigi Pada Anak
Karies gigi tidak selalu berupa lubang atau kavitas, namun merupakan suatu proses seperti gambar berikut ini :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRzVqo7bOKLE8OcXv_Y3FeFMbtNDTXIWGUZD3qcy8y32iEk4kyo2WddEwoABVEfTRWi7f3T-IKXo_Xmd6Lx3kW812HCoXuFXmEvrtVCkdLPFcSs3iTTJw1eo1bahxYBVwVMq6Wjo7MCDBT/s400/eec-early.jpg
 






Pada gambar diatas terdapat warna keputihan seperti kapur, yang lebih putih daripada gigi sekitarnya. Keadaan ini disebut White spot lesion dimana mulai terjadi proses karies, namun belum terbentuk lubang gigi atau kavitas. Biasanya white spot terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi. Pada keadaan ini sudah terjadi kehilangan mineral-mineral elemen gigi yang bila didiamkan akan menjadi lubang atau kavitas (seperti gambar tengah), namun proses ini bisa dihentikan dengan pembersihan yang tepat dan penghentian faktor-faktor penyebabnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYf5fdYT-GAXqiBzwDnVIbPMD4BkIeQ4ZTaVEPqv2SXPFqjdJ9ocLcJ35pIkmbqPzAOF2z612Q9FWZVE-Zmj86cMdUevPCZ_5vuFt2qJLp49O04JMtV4o2hJguRTr8-ZAnFNePT2xsIaoA/s200/ecc2.png
 





Pada gambar diatas, sudah terbentuk kavitas. Kavitas terlihat berwarna kekuningan, dan permukaannya tidak rata, lebih cekung daripada gigi sehat di sekitarnya. Bila Moms menemukan hal ini pada si kecil, segera bawa ke dokter gigi anak, karena kavitas ini dapat segera ditambal dan bila didiamkan dapat semakin parah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRzVqo7bOKLE8OcXv_Y3FeFMbtNDTXIWGUZD3qcy8y32iEk4kyo2WddEwoABVEfTRWi7f3T-IKXo_Xmd6Lx3kW812HCoXuFXmEvrtVCkdLPFcSs3iTTJw1eo1bahxYBVwVMq6Wjo7MCDBT/s400/eec-early.jpg
 






Pada gambar diatas karies sudah mencapai tahap lanjut sehingga berwarna kehitaman. Orang awam sering menyebutnya gigis atau gupis dsbnya. Tapi jangan kuatir Moms, gigi masih bisa dirawat dan diperbaiki kok...(Baca Gigi putih dalam sekejap)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgag0q-DxV20yWT0bnxeatgz9vUUYl6xvj-8YsVSXqoU_1b5hSAyBQhnqB24j7QTFqRchlm1HmfxfVJz_2MLNjwFBdaj6Bbxzer9cc-ekLBFYGAZfRe4hZhGOshxsywkmWL6ADfWAz7zYEn/s200/causes%252Bof%252Bdecay.gif

Mengapa gigi balita dapat mengalami karies?
Penyebab karies gigi pada balita sama dengan yang terjadi pada orang dewasa, yaitu terpaparnya gigi dalam waktu yang lama oleh asamsehingga mineral-mineral email gigi larut. Bakteri dalam mulut merubahgula yang berasal dari makanan / minuman menjadi asam.

Namun spesifik pada balita disebabkan karena seringnya anak tertidur sambil mengkonsumi minuman nutrisi dalam dot seperti : susu, jus buah, ASI dll. Sehingga sering juga disebut Karies Susu Botol atauNursing Bottle Caries Terendamnya gigi dalam cairan tersebut merupakan tempat yang sangat ideal untuk bakteri berkembang biak dan menghasilkan asam... Moms dapat mengatur kapan dan bagaimana pemberian minuman tersebut sehingga anak tetap mendapat nutrisi yang cukup sekaligus giginya tetap sehat... :)

1.      Berikan ASI pada bayi, minimal sampai usia 6 bulan

2.      Bila bayi minum menggunakan dot, moms menggendong anak selama pemberian susu, dan ketika anak sudah tertidur baru baringkan ke tempat tidur, tanpa dot. Jangan biarkan anak tertidur dengan dot berisi susu dalam mulutnya.
3.      Ketika anak berusia 6 bulan, ia sudah boleh mengkonsumsi makanan/minuman tambahan. Anak dapat mulai diajarkan minum melaluibaby/sippy cup. Minuman tambahan dapat diberikan dalam cup tersebut, hal ini akan mengurangi waktu terpaparnya gigi dengan asam

4.      Diantara waktu minum susu, berikan anak air putih biasa, TANPA gula

5.      Biasakan bersihkan mulut anak sejak dini (bahkan meskipun ia belum tumbuh gigi) menggunakan kain kassa & air hangat minimal 2x sehari, terutama setelah mengkonsumsi minuman atau makan. Perhatikan bagian gigi yang berbatasan dengan gusi, karena merupakan tempat retensi makanan.

6.      Lanjutkan kegiatan membersihkan mulut tersebut dan mulai usia 6 bulan dapat menggunakan sikat gigi lembut khusus bayi tanpa pasta gigi. Setelah anak dapat meludah/ mengeluarkan busa pasta gigi, boleh menggunakan sedikit pasta gigi khusus anak, kira-kira sebesar biji jagung. Tetap bantu anak untuk menyikat giginya sampai ia mahir, yaitu sekitar usia 8 tahun.

7.      Setelah anak boleh mengkonsumsi makanan tambahan, batasi pemberian jus buah, minuman manis, pada anak, buah-buahan dapat diberikan dalam bentuk buah segar yang sudah dipotong-potong

8.      Hindari kontak antara mulut bayi, dot, makanan/minuman bayi dengan mulut ibu/ pengasuh. Hal ini dapat menyebabkan transmisi bakteri ke dalam mulut bayi. Terutama bila ibu/pengasuh memiliki karies gigi yang belum dirawat atau ditambal. Penelitian menyebutkan pada gigi karies yang belum dirawat terdapat lebih banyak bakteri daripada gigi sehat.

9.      Ketika anak berusia 1 tahun usahakan agar anak sudah tidak lagi minum menggunakan dot, melainkan menggunakan cup. Jangan lupa, ajak anak ke dokter gigi anak ketika ia sudah menginjak usia 1 tahun 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCjAq9c5ZKfY0qTQPnvHT2763YI2h4TKFPCKJPNdN3iQRg79nuqp_FJBcJQAQbtITorIrPdSZIaqMGjRwG56RSHwNHLGwO3ZeWiPsphL0-z5gP4e-v4lopGMxy5ZstRrGzuZT1O60tvtW6/s200/healthy+food.jpg
10.  Ketika anak sudah boleh mengkonsumsi beragam makanan batasi konsumsi biskuit, cookies, permen, jus buah, soft drink dan minuman manis lainnya. Potongan buah, keju, sayuran, dan sandwich kecil akan lebih bermanfaat untuk kesehatannya.


Asupan yang Aman dan Menyehatkan
a.        Makan pagi ( sarapan )
Merupakan salah satu pesan dalam PUGS, dapat menyumbang seperempat dari kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar 450-500 kalori dengan 8-9 gram protein. Berdasarkan penelitian di Jakarta menunjukkan jenis makanan pagi antara lain nasi dan lauk pauk 61%, roti 15,5%, dan mi 8,6%.

b.        Membawa bekal ke sekolah
Membeli makanan dan kemudian menghabiskan bersama teman-temannya adalah hal yang mengasyikkan bagi anak-anak. Untuk meminimalkan jajan anak, sebaiknya anak dibekali dari rumah. Dan makanan bekal adalah makanan yang disukainya dan menarik. Sehingga anak-anak lebih tertarik dengan bekalnya. Kandungan gizi makanan bekal sebaiknya sekitar 300 kalori, 5-7 gram protein. Makanan bekal bisa berupa snack atau makanan lengkap dalam porsi kecil.

c.         Olahraga dan aktivitas
Sesuai dengan salah satu pesan PUGS, dengan melakukan latihan fisik dan olahraga teratur setiap hari, maka sejak usia muda sebaiknya anak dianjurkan berolahraga dan melakukan aktivitas yang cukup. Manfaat Olahraga dan aktivitas fisik antara lain menurunkan dan mempertahankan BB, menurunkan tekanan darah, menaikkan kolesterol HDL, serta mampu menurunkan resiko obesitas.


Prinsip Gizi Seimbang untuk Anak-Anak
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) hendaknya diterapkan dalam menyusun makanan anak-anak. Makanan dengan kandungan gizi seimbang , cukup energi dan zat gizi sesuai kebutuhan gizi anak-anak sangat dianjurkan.

http://files.poltekkes-malang.ac.id/berkas/polamakanseimbang2.jpg
 







Makanan yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan anak sebaiknya terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Sebaiknya seorang ibu melakukan pengaturan-pengaturan dalam menyusun makan untuk anak-anaknya. Pengaturan tersebut bertujuan untuk membentuk kebiasaan makan yang baik dan berpartisipasi dalam aktivitas olahraga secara teratur. 

Kebutuhan zat gizi untuk anak usia 7-9 tahun berdasarkan Widya Karya Pangan dan Gizi, maka kecukupan energi dan zat-zat gizi sehari adalah 1900 kalori. Sedang untuk  anak usia 10-12 tahun membutuhkan 1800 kalori per hari. Untuk mencukupi energi tersebut dapat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mi, roti, dan biscuit. Sedangkan kebutuhan akan protein yang dapat diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, ayam, kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Dengan memenuhi kebutuhan tersebut dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak.
http://files.poltekkes-malang.ac.id/dnps5d/7fd01ae19b8554eeccebcffe8dec5727.jpg
 








Vitamin A, C, dan B1 dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Tujuan terpenuhinya zat-zat gizi tersebut dapat memberikan daya tahan terhadap infeksi, mencegah kebutaan, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan, dan kacang-kacangan. Begitu pula dengan zat besi yang dapat diperoleh dari makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan.

Diet seimbang untuk anak usia 6-12 tahun yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium dan adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan untuk anak antara lain:
·           Memenuhi kecukupan Energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya.
·           Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang,
·           Bentuk dan porsi disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faal anak.
·           Memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan.


Cara Mengatasi Anak yang Sulit Makan

1.        Pilih bervariasi buah matang (pepaya, manga, melon, pisang, alpukat, semangka, jeruk) dengan cara dipotong kecil-kecil, bisa ditambahkan jeli atau agar-agar dan sedikit gula pasir. Dapat disajikan dalam bentuk juice atau selada buah yang ditambah keju dan susu manis.

2.        Pilih sayuran berwarna terang dan padat (wortel, brokoli, sawi, labu kuning, bunga kol, buncis muda, bayam) dipotong kecil-kecil ditambahkan pada mie atau lauk kesukaannya.

3.        Ajak anak makan bersama keluarga.

4.        Terapkan jadual makan yaitu 3 kali makan besar dan 2 kali snack sehat atau camilan. Jangan berikan camilan, susu atau juice dekat dengan waktu makan.

5.        Tidak mencemooh atau memarahi bila anak makan masih belum mau makan buah dan sayuran. Hormati anak bila dia tidak ingin makan dan usahakan lagi diperkenalkan pada pada waktu makan berikutnya.


Anjuran-Anjuran Jumlah Porsi Makan

A.      Untuk anak usia 7-9 tahun sebanyak 1900 kalori per hari:
Nasi 4 porsi penukar (1 p nasi = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 3 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)

B.       Untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 5 porsi penukar (1 p = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 ½ porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)

C.       Untuk anak perempuan usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 4 porsi penukar (1 p = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)






BAB III
(PENUTUP)

A.      Kesimpulan
Rendahnya asupan gizi anak usia sekolah diakibatkan oleh banyak faktor. Anak usia sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang rendah atau buruk. Pada usia ini pola makan anak dipengaruhi oleh teman dan lingkungan sekitarnya. Jajanan yang banyak dijual di sekolah-sekolah termasuk ke dalam makanan yang tidak bergizi sehingga dapat dikatakan bahwa anak usia sekolah sangat rentan dengan asupan gizi yang buruk.

Asupan gizi yang buruk dapat berakibat fatal apabila terus dibiarkan, defisiensi kalori yang dihasilkan protein akan menimbulkan penyakit seperti marasmus dan kwashiorkor, defisiensi zat besi akan mengganggu kerja hemoglobin dalam transportasi O2 keseluruh tubuh, defisiensi zat seng akan mengganggu proses metabolism protein. Selain itu, buruknya status gizi anak sekolah semakin memperburuk kondisi bangsa Indonesia karena generasi penerusnya tidak produktif. Perbaikan status gizi dengan asupan gizi yang baik akan memberikan banyak perubahan. Orang tua saat ini terlalu membiarkan anaknya mengkonsumsi jajanan yang ada di sekolah. Membiasakan anak untuk sarapan pagi sebelum berangkat sekolah merupakan cara yang efektif dalam mengurangi kemungkinan anak membeli makanan di luar rumah.

B.       Saran
Peran orang tua sangat diperlukan dalam memberikan makanan yang bergizi dan mengajarkan anak untuk mengonsumsi atau memilih makanan yang bergizi. Pendekatan yang baik dengan anak dan komunikasi atau cara penyampain pendidikan dasar mengenai makanan yang bergizi dapat membuat anak lebih berhati-hati dalam memilih makanan atau jajanan. Perhatian dari kedua orang tua sangat diperlukan terutama pada jajanan dan makanan kesukaannya. Makanan yang diberikan saat dirumah hendaknya memperhatikan nilai gizi dengan menyesuaikan kondisi social ekonomi keluarga.

Peran guru di sekolah sangat dibutuhkan guna memberikan pendidikan dasar dan pengawasan secara aktif mengenai makanan atau jajanan yang baik dikonsumsi dan tidak baik untuk dikonsumsi. Perlu pengawasan di sekitar lingkungan sekolah akan jajanan yang bergizi dan tidak bergizi dan melarang pedagang di sekitar sekolah menjual makanan yang tidak bergizi.

Perlu penanganan secara khusus dari pemerintah untuk menangani permasalahan ini. Sosialisasi mengenai asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak sekolah dasar dapat dilakukan sebagai upaya promotif untuk meningkatkan status gizi anak sekolah dasar.







DAFTAR PUSTAKA

-            Eva Ellya Sibagariang. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.
-            Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
-            Ayubi, Dian. 2007. Bahan Kuliah Dasar PKIP. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
-            Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM UI L.
-            Damayanti, Diana. 2005. Makanan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
-            Wawa. 2011. 6 Kebiasaan Anak agar Mau Makan Sehat. http://kompas.com. Diakses 16 Desember 2012.